Pasar Loak di Sekretaris, Bekas Namun Berkualitas

Tawon sedang menservice kipas angin (5/7/2019)

Jakarta - Mengunjungi Pasar Loak di Jalan Sekretaris merupakan aktivitas yang menyenangkan. Selain harga yang murah dan berkualitas, Pasar Loak tak pernah sepi pembeli.

“Kampung GG” adalah sebutan yang tak asing lagi terdengar seantero Jakarta Barat, tempatnya orang-orang berburu barang bekas.

Pasar Loak yang buka dari jam 11 siang hingga petang ini menjual baju, tas, sepatu, lemari, televisi, kipas angin, elektronik, kacamata, aksesoris lainnya dengan harga Rp. 5.000 hingga Rp. 70.000 saja.

Tawon (nama samaran), penjual barang bekas yang sudah lama berjualan di Jalan Sekretaris ini mendapatkan barang-barangnya dari warga sekitar dan penjual barang rongsokan gerobak “dari orang-orang pada jual, tukang gerobak, warga sekitar.”

Meskipun menjual barang bekas, Tawon sangat memperhatikan kualitas barang yang ingin dijualnya, “biasanya ada kabel yang digigit tikus, sepatu yang udah jelek-jelek ya disemirin. Jadi kan yang beli juga oh iya rapih nih gitu”.

Yadi penjual barang bekas elektronik di Pasar Loak (5/7/2019)

Omset yang dihasilkan tidak banyak namun bisa untuk makan sehari-hari. Tawon mengaku omset terbesarnya bisa mencapai hingga Rp. 200.000 “kadang bisa sampe 200 ribu, 150 ribu, kadang juga bisa sama sekali ga dapet.”

Selain Tawon yang menjual barang bekas, Yadi juga menjual barang-barang elektronik seperti handphone, charger, card reader, playstation, jam tangan dan lainnya.

Tawon dan Yadi memiliki profesi yang sama namun keduanya tidak merasa bersaing, “kalo kesaing sih enggak ya, jualan juga masing-masing rejeki juga masing-masing, kebutuhan orang juga kan beda-beda”, ujar Yadi.

Kerap kali Pasar Loak terkena gusur oleh Satpol PP karena berjualan di trotoar. Namun pihak berwenang hanya menghimbau agar sampah tidak berserakan saat berjualan.